Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
PARIWISATA

Makin Bersandar pada Bali

Kompas.com - 21/06/2010, 04:03 WIB

KOMPAS.com - Catatan Sensus Penduduk 2010 menarik untuk disimak. Soalnya, jumlah penduduk Bali, menurut cacah jiwa itu ada di posisi 3,6 juta jiwa.

Sementara, jumlah pelancong ke Bali, baik mancanegara maupun lokal, rata-rata 5.751.080 orang tiap tahunnya. Wisatawan lokal masih cukup mendominasi dengan 3.521.135 orang selama 2009. Angka ini meningkat 21,47 persen dari tahun sebelumnya yang tercatat 2.898.794 orang.

Menyusul berikutnya adalah wisatawan mancanegara sebanyak 2.229.945 orang, setahun lalu. Jumlah ini meningkat 13,26 persen dari tahun sebelumnya yang tercatat 1.968.892 orang.

Kemudian, terkait dengan musim kunjungan, Bali bakal kebanjiran tamu mencapai titik puncak mulai pada Juni. Dominasi turis lokal menonjol pada bulan ini lantaran liburan sekolah.

Selanjutnya, tiga bulan kemudian, giliran tamu mancanegara yang membanjiri Bali. Biasanya, gelontoran orang asing ini bisa menembus Desember. Membaiknya kondisi perekonomian dunia pada 2010 membuat optimisme pelaku bisnis pariwisata di Tanah Air meningkat. Ditambah dengan masih fokusnya perhatian pada Pulau Dewata sebagai tujuan utama pariwisata internasional, ke depan, bisnis pariwisata tetap makin bersandar pada Bali. "Makanya, kami resmi beroperasi September untuk mengejar musim kedatangan turis asing di Bali," tutur General Manager Marketing Bakrieland Development Tbk Deden E. Sudarbo di Pullman Bali Legian Nirwana, pada Sabtu minggu lalu.

Pada kesempatan Sabtu tersebut, terang Deden, pihaknya memang tengah melaksanakan uji coba operasi dengan mengundang para investor menginap di hotel dan resort yang berada di kawasan Kuta tersebut. "Sudah ada 180 investor yang membayar lunas," kata Deden.

Menurut pengamatan, dari lima wing atau sayap yang dibangun, sudah dua yang rampung yakni wing 1 dan 2. Sementara, wing 3,4, dan 5 masih dalam penyelesaian. "Ball room juga sudah selesai," imbuh Deden.

Jika sudah beroperasi komplit, imbuh Deden, pihaknya membanderol tarif di kisaran 115 sampai 250 dollar AS per hari. "Saat ini, biarlah investor melihat dulu apa adanya, pembangunannya sudah sampai mana," tutur Deden.

Investasi

Pada bagian lain, bisnis hotel dan resort, sebagaimana Presiden Direktur & CEO Bakrieland Development Tbk Hiramsyah S. Thaib pernah mengemukakan memang tetap menjadi potensi investasi yang potensial. Pullman menawarkan return sewa hingga 18 persen selama tiga tahun. Itu pun masih ditambah dengan fasilitas menginap selama 21 hari gratis bagi pemilik unit.

Sudah begitu, investasi properti di Indonesia pantang surut. Nilai penanaman uang di bidang ini acap lipat dua.

Daya tarik itulah yang membuat pasangan suami istri John Andreas dan Ayu Wulandari ikut berinvestasi ini. Sejak 2007 sampai kini mereka sudah memiliki tiga unit. "Bulan September tahun ini saya sudah mendapat pengembalian investasi (RoI) enam persen," kata John Andreas yang bisnis sehari-harinya adalah mengekspor buah-buahan eksotis Indonesia yakni mangga, manggis, dan rambutan ke mancanegara.

John mengaku, ketiga unitnya mengalami kenaikan harga sejak saat pembelian. Sekarang, ia memiliki satu unit seharga Rp 1 miliar, satu unit Rp 1,4 miliar, dan satu unit lagi Rp 1,6 miliar. "Hasil investasinya saat ini lebih besar dari deposito," kata John bungah.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Angkringan Timbangan Tebu di Yogyakarta yang Hits dan Wajib Dikunjungi

Angkringan Timbangan Tebu di Yogyakarta yang Hits dan Wajib Dikunjungi

Jalan Jalan
JAB Fest Kombinasikan Seni dan Literasi, Dipercaya Dongkrak Wisatawan Minat Khusus di DIY

JAB Fest Kombinasikan Seni dan Literasi, Dipercaya Dongkrak Wisatawan Minat Khusus di DIY

Travel Update
8 Oleh-oleh Khas Gorontalo, Ada Kopi hingga Kain

8 Oleh-oleh Khas Gorontalo, Ada Kopi hingga Kain

Jalan Jalan
Rencana Pemindahan Lukisan Mona Lisa, Apa Masih di Louvre?

Rencana Pemindahan Lukisan Mona Lisa, Apa Masih di Louvre?

Travel Update
5 Pusat Oleh-oleh di Makassar, Bawa Pulang Makanan atau Kerajinan Tangan

5 Pusat Oleh-oleh di Makassar, Bawa Pulang Makanan atau Kerajinan Tangan

Jalan Jalan
6 Hotel Murah di Cilacap, Tarif mulai Rp 194.000

6 Hotel Murah di Cilacap, Tarif mulai Rp 194.000

Hotel Story
5 Tips Liburan dengan Open Trip yang Aman dan Menyenangkan

5 Tips Liburan dengan Open Trip yang Aman dan Menyenangkan

Travel Tips
3 Juta Wisatawan Kunjungi Banten Saat Libur Lebaran 2024, Lebihi Target

3 Juta Wisatawan Kunjungi Banten Saat Libur Lebaran 2024, Lebihi Target

Travel Update
Cara Menuju ke Wisata Pantai Bintang Galesong, 1 Jam dari Makassar

Cara Menuju ke Wisata Pantai Bintang Galesong, 1 Jam dari Makassar

Jalan Jalan
The 2nd International Minangkabau Literacy Festival Digelar mulai 8 Mei

The 2nd International Minangkabau Literacy Festival Digelar mulai 8 Mei

Travel Update
Wisata Pantai Bintang Galesong, Cocok untuk Liburan Bersama Rombongan

Wisata Pantai Bintang Galesong, Cocok untuk Liburan Bersama Rombongan

Jalan Jalan
Padatnya Wisatawan di Bali Disebut Bukan karena Overtourism

Padatnya Wisatawan di Bali Disebut Bukan karena Overtourism

Travel Update
Kunjungan Wisata Saat Lebaran 2024 di Kabupaten Malang Turun, Faktor Cuaca dan Jalan Rusak

Kunjungan Wisata Saat Lebaran 2024 di Kabupaten Malang Turun, Faktor Cuaca dan Jalan Rusak

Travel Update
Kemenparekraf Tegaskan Bali Belum Overtourism, tapi...

Kemenparekraf Tegaskan Bali Belum Overtourism, tapi...

Travel Update
Museum Benteng Vredeburg di Yogyakarta Akan Buka Kembali Juni 2024

Museum Benteng Vredeburg di Yogyakarta Akan Buka Kembali Juni 2024

Travel Update
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com